Sahabat Bunda Dalam Mengoptimalkan

Sahabat Bunda Dalam Mengoptimalkan Perkembangan Anak

Minggu, 13 Februari 2011

ANAK AKTIF, ANAK SEHAT

Keaktifan si batita kadang membuat Anda pusing tujuh keliling. Padahal bila difasilitasi, aktivitas fisiknya bisa membuat si kecil tumbuh sehat dan kuat.

Sasha (27 tahun) mengetuk pintu rumah Pricilla (27 tahun), sahabatnya. Karena tidaak ada yang membukakan, ia pun masuk sambil memanggil sahabatnya tersebut. Ternyata sang sahabat dan si kecilnya sedang berolah raga di halaman belakang. Pricilla melakukan gerakan yoga yang sederhana, sementara Nina - putrinya yang baru berusia 2 tahun - mencoba mengikuti gerakan sang mama.
Sasha menyapa sahabatnya, "Cilla, lagi apa? lucu sekali anak kamu."
"lagi yoga nih. Nina aku ajak biar ikut olahraga."
"Wah,hebat ya! anakku sih kurang aktif. Kerjanya nonton film kartun terus."

ANAK AKTIF, ANAK SEHAT
Bagaimana dengan buah hati Anda, apa dia aktif bergerak? keaktifan tersebut memang kadang cukup merepotkan orangtua, namun sebenarnya keaktifan sang buah hati banyak kegunaannya.
Bila Anda mendorongnya untuk selalu aktif bergerak dan menyediakan tempat bermain yang aman dan nyaman untuknya, si kecil akan sehat secara fisik. Nah, anak yang aktif saat kecilnya, cenderung untuk aktif terus sepanjang hidupnya.sehingga ia bisa:
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengurangi resiko penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung
  • Memiliki otot dan tulang yang kuat
  • Memiliki tubuh yang lebih lentur
  • Memiliki kualitas tidur yang baik
BERAPA LAMA?
Mengajak si kecil aktif bergerak atau berolahraga tentu ada aturannya. Apalagi, ia masih berusia 2 tahun. Salah satu yang harus diperhatikan orangtua adalah, berapa lama waktu yang sebaiknya diterapkan. Berikut rekomendasi National Association of Sport and Physical Education, Amerika Serikat, tentang waktu aktivitas fisik batita Anda setiap hari:
1Minimum 30 menit untuk aktivitas fisik yang berstruktur di bawah panduan orang dewasa
2 Minimum 60 menit untuk aktivitas fisik bebas. Artinya, bebaskan si kecil untuk neraktivitas fisik apa saja -di bawah pengawasan dewasa tentu saja.
3 Jangan biarkan ia berdiam diri/ tidak bergerak selama lebih dari 1 jam berturut-turut (kecuali ia sedang tidur)

Untuk menerapkan itu tentu bukan perkara mudah bagi sebagian orangtua - khususnya bagi mereka yang bekerja. Tak heran bila sekarang ini anak kecil cenderung tidak aktif. Fasilitas televisi, komputer, atau video games yang diberikan orangtua, ditambah kurangnya lahan untuk bermain 'memaksa' mereka untuk duduk nyaman seharian.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), rata-rata anak di Amerika Serikat menonton televissi sekitar 3 jam setiap harinya. Padahal, seorang anak di bawah umur 2 tahun seharusnya tidak menonton televisi sama sekali, sementara anak berusia 2 tahun ke atas boleh menonton televisi namun tidak lebih dari 2 jam sehari! itupun hanya bila ada program televisi yang benar-benar cocok untuknya.

AKTIF BERGERAK BERSAMA
Untuk itu, mulai sekarang sempatkan diri untuk beraktivitas fisik bersama si kecil. Bila memang tidak ada waktu, pastikan bahwa pengasuhnya memahami betapa pentingnya aktivitas fisik tersebut.
Anak 2 tahun itu sendiri sedang belajar untuk menguasai gerakan dasar, seperti berjalan, berlari,  menendang, dan melempar. Pada dasarny, mereka memang sedang aktif-aktifnya. Oleh karena itu, Anda tinggal memfasilitasi mereka untuk aktif secara fisik, seperti dengan cara:
1Bila memungkinkan, buatlah playground di rumah Anda. Bila tidak, ajak si kecil ke taman bermain terdekat. Disana, ia bisa aktif bermain ayunan, perosotan, atau merangkak di terowongan. Merangkak sendiri banyak kegunaannya. oleh karena itu, ajak mereka bermain merangkak, ada lho orang dewasa yang sampai sekarang tidak bisa merangkak :)
2Ciptakan permainan sederhana yang bisa dilakukan bersama, misalnya:
  • Ajak ia mengikuti gaya berjalan penguin, katak, atau hewan lain.
  • Duduk berhadapan sambil berpegangan tangan, lalu saling menarik dan menorong.
  • Taruh telapak tangan dan lutut Anda di tanah, lalu biarkan si kecil merangkak di bawah Anda.
  • Sediakan alat sederhana, seperti bola atau mobil-mobilan, lalu bermainlah bersamanya.
3Mainkan lagu yang ceria, dan berdansalah bersamanya. Cara ini bisa dilakukan kapan saja, khususnya bila sedang musim hujan dan tidak memungkinkan untuk bermain di luar.
4 Sebagai variasi, ajak si kecil ke tempat yang jarang didatangi. Misalnya, pantai atau pegunungan. Disana, bermainlah di alam terbuka. tapi tentu saja bermain di alam terbuka membutuhkan pengawasan ekstra.
5 Manfaatkan semua kesempatan. contohnya, daripada duduk terus di kereta bayi, biarkan si kecil berjalan selama di mal, atau sekali-kali biarkan ia naik tangga-dengan dibantu oleh Anda-daripada terus naik lift.
6 Undang teman atau anak-anak yang seumuran si kecil ke rumah, dan lakukan aktivitas fisik bersama. Seperti, bermain air dan berendam dikolam plastik untuk anak-anak.
7 Jadilah contoh yang baik di mata anak. Bila ingin si kecil aktif secara fisik, Anda harus melakukannya, seorang anak kerap mencontoh apa yang dilihatnya.
8 Bila perlu, daftarkan anak ke playgym terdekat. Berkumpul bersama teman-teman sebaya akan mendorongnya untuk lebih antusias beraktivitas. selain sehat secara fisik, di playgym seorang anak juga akan terbiasa untuk antri (memakai mainan) dan lebih percaya diri bila berhasil melakukan suatu aktivitas di depan guru dan teman-temannya.

Dengan fasilitas dan pengawasan dari Anda ataupun orang dewasa lain, si kecil akan tumbuh menjadi anak yang aktif dan sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar