Sahabat Bunda Dalam Mengoptimalkan

Sahabat Bunda Dalam Mengoptimalkan Perkembangan Anak

Sabtu, 05 Februari 2011

Waspadai Dehidrasi pada Bayi

Dehidrasi tidak selalu disebabkan oleh diare. Sebaliknya, diare tidak senantiasa menimbulkan dehidrasi. Muntah, demam, dan flu pun memungkinkan bayi terkena dehidrasi.

Dehidrasi tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa tetapi juga bayi. Efek dehidrasi pada bayi akan lebih berbahaya ketimbang pada orang dewasa. Pada usia dewasa dehidrasi dapat diatasi dalam waktu relatif cepat, tetapi apabila dehidrasi didera bayi, dapat lebih berbahaya. Sebab, bayi belum memiliki kemampuan berbicara, sehingga kemungkinan orangtua atau pengasuh tidak mengetahui bila si kecil mulai terkena dehidrasi. Padahal bila berlanjut, efeknya bisa sangat berbahaya.
 BUKAN HANYA KARENA DIARE
Umumnya dehidrasi diasosiasikan sebagai dampak dari diare, apabila seringnya frekuensi buang air besar (BAB). Jika bayi berusia di bawah usia 6 bulan mengalami diare, para orangtua biasanya cepat tanggap mengantisipasi kemungkinan dehidrasi dengan memberikan asupan nutrisi cair, seperti asi atau susu formula. Padahal, dehidrasi tidak harus disebabkan oleh diare.
Nancy Showen, MD, seorang pendiri Oakland, California, mengatakan jika bayi mengalami demam atau kepanasan dan membuatnya banyak mengeluarkan keringat, bisa saja terkena dehidrasi. Saat bayi demam atau mengeluarkan banyak keringat, berikanlah banyak nutrisi cait. tetapi, bila ia memiliki kesulitan menelan, sebaiknya konsultasi pada dokter. Bisa saja dokter akan memberikan obat yang aman bagi bayi untuk mengurangi ketidak-nyamanan yang dideritanya.

Secara garis besar, dehidrasi dapat diakibatkan oleh dua penyebab:
1Kekurangan cairan tubuh secara berlebihan. Bisa karena diare, muntah, dan demam tinggi yang menyebabkan banyak keluar keringat
2Pemasukan asupan nutrisi yang kurang. Mungkin karena nyeri tenggorokan, perut tidak enak, sehingga anak menolak minum susu, dan terserag flu - yang umumnya menyebabkan turunnya nafsu makan/minum.

DEHIDRASI BISA BERKELANJUTAN
Dua hal terpenting bagi tubuh - termasuk bayi - adalah oksigen dan air. Apabila cairan dalam tubuh kurang, darah akan mengental, gerakan ke otak pun menjadi lambat. Pasokan oksigen pun berkurang. karensa oksigen tidak bisa bergerak sendiri ke otak tanpa ada cairan tubuh (darah). Jika berkelanjutan lama -lama akan menjadi syok yang dapat mengakibatkan kejang. Bila benar-benar terjadi, dapat menghasirkan komplikasi kemana-mana termasuk menjadi salah satu faktor yang bisa mengurangi kecerdasan. Pasalnya organ tubuh manusia saling berinteraksi satu dan lainnya, dan otak menjadi pusatnya.

DARI RINGAN HINGGA BERAT 
Secara garis besar, dehidrasi dapat dibagi dalam tiga tingkatan, masing-masing dehidrasi ringan dan sedang umumnya disatukan dalam satu kelompok, karena relatif sulit untuk membedakan apakah bayi terkena dehidrasi ringan atau sedang. Dehidrasi ringan, berarti bayi kehilangan cairan 5%, dehidrasi sedang 6-9%, sementara bila cairan tubuh berkurang 10% (bisa diukur dari adanya penurunan berat badan sekitar 10% dari bobot sebelumnya), sudah dikategorikan sebagai dehidrasi berat.
Dehidrasi ringan dapat dibantu di rumah dengan memberikan asupan cairan. Berikan bayi nutrisi cair sesering mungkin. jenis cairan dapt disesuaikan dengan kategori usianya. misalnya
  • ASI (untuk bayi yang masih diberi asi eksklusif)
  • Susu formula (anti alergi)
  • Jus/ sari buah
  • Teh manis
  • Larutan gula garam 
Bayi yang berusia 0 - 6 bulan yang masih diberikan aasi eksklusif, pastikan ASI-nya cukup. Konsultasikan dengan dokter anak ahli laktasi agar bisa menyusui secara optimal.
Pada kondisi lebih lanjut, segeralah bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis, dengan cara diberi infus. Tetapi bayi adakalanya memiliki pembuluh darah yang tipis. Jadi untuk memasang infus relatif lebih sulit dari pada orang dewasa. Kadang-kadang diperlukan tindakan operasi kecil untuk mencari jalan darahnya (pembuluh darah). meski demikian, apabila tindakan dianggap perlu, akan dilakukan agar si kecil tidak syok.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar